۰ﺍﻭﻗﻓﺎﺕﻟﻠﻨﺴﺎﺀﻓﻲﺭﻣﻀﺎن
(10 NASEHAT UNTUK WANITA MUSLIMAH
DIBULAN ROMADHON)
OLEH : ABDULLAH AS SALAFY
MarkizKhidmah
Al Mutabarri’inBilKitab( DarulWathon )
Riyald – K
S A Telp. 4792042 KodePos 3310
ALIH
BAHASA
ABU YA’QUB
AHMAD HAMDANI BIN MUSLIM
ÉOó¡Î0«!$#Ç`»uH÷q§9$#ÉOŠÏm§9$#
10
NASEHAT UNTUK WANITA MUSLIMAH
DIBULAN ROMADHON
Alhamdulillahirobbilalamin,segalapujibagiAlloh
rob semestaalam, semogasalawatdansalamtercurahkepadaNabi yang termulia
Muhammad,keluarga dan sahabatnya semuanya.Amma ba’du :
Inilah kalimat-kalimat yang ringkas dan
seruan yang mulia aku persembahkan untuk wanita-wanita muslimah dan
pemudi-pemudi muslimah bertepatan dengan bulan Ramadhan yang barokah ini. Aku
memohon kepada Alloh agar memberikan manfaat tulisan ini kepada setiap yang
membacanya dan menjadi sarana bagi mereka untuk taat kepada Alloh
danmendapatkankeridhoandanampunanNyadibulan yang besarini.
Nasehat pertama :Romadhon adalah kenikmatan yang wajib kamu
syukuri
Saudariku
yang mulia,sesungguhnya bulan Romadhon termasuk kenikmatan yang besar yang
telah berikan kepada hamba-hambaNya yang beriman. Dia adalah bulan yang turun
padanya rahmat-rahmat, diampuni dosa-dosa, dilipatgandakan pahala dan derajat
dan manusia dibebaskan dari api neraka. Nabi
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallambersabda
:
الشَّيَاطِيْنُوَصُفِدَتِالنِّيْرَانِأَبْوَابُوَغُلِقَتْالْجَنَّةِأَبْوَابُفُتِحَتْرَمَضَانُجَاءَإِذَا
“Jika
datang bulan Romadhon, maka dibuka pintu-pintu sorga dan ditutup pintu-pintu
neraka dan setan-setan dibelenggu dengan rantai”(muttafaq alaihi)
RasulullahShallallahu ‘AlaihiwaSallambersabda:“BarangsiapaberpuasadibulanRomadhondengan
iman[1]
dan mengharap pahala Alloh[2]
maka diampuni dosa-dosanyan yang telah lewat dan barang siapa sholat malam
(tarawih) dibulan Rhomadhon dengan iman dan mengharap pahala dari Alloh maka
diampuni dosa-dosanya yang telah lewat
(HR.Muttafaq alaihi)
Allohberfirmandalamhaditsqudsi:“tiapanakadamuntuknyakecuali
puasa maka ia untukku dan aku yang membalasnya secara khusus ( muutafaq alaihi
)
DanRasulullahShallallahu ‘AlaihiwaSallambersabda:“sesungguhnyapada tiap hari
dan malam dibulan ramadhan Allah membebaskan manusia dari api neraka dan tiap
muslim memiliki doa yang ia berdoa dengan lalu dikabulkan “ ( HR Ahmad dg
sanadhasan ) didalamnyaterdapatmalamlailaturqadar”
Allah ta’ala berfirman :
ä's#ø‹s9Í‘ô‰s)ø9$#׎öy{ô`ÏiBÉ#ø9r&9ökyÇÌÈ
“ lailatul qadar
lebih baik dari malam seribu bulan “ ( Al Qadar : 3 )
Wahai ukthi muslimah,itulah sebagian
keutamaan bulan yang mulia tersebut yang menjelaskan kesan kenikmatan Allah
atas dirimu.ia utamakan kamu atas selainmu dan memudahkan kamu untuk puasa dan
sholat tarawih.berapa banyak manusia yang berpuasa bersamakita pada waktu nyang
telah lewatsekarang telah berada diantara empat dinding tanah dikubur
mereka.maka bersyukurlah atas kenikmatan ini dan jangan engkau balas dengan
kemaksiatan dan menjelek-jelekkan sehinggahilangdanterrhapuslahkenikmatanituseorangpenyairberkata“
jikakamudalamkenikmatanmaka jagalah sesunggguhnya kemaksiatan menghilangkan
kenikmatan dan lindungilah dengan ketaatanhamba-hamba mu maka sang
penciptaitusangatcepatmurkanya”
Nasehat Kedua
:Bagaimana engkau menghadapi Ramadahan ?
1. Yaitu dengan bersegera bertaubat
sebagaimana perintah Allah :
(#þqç/qè?ur’n<Î)«!$#$·èŠÏHsdtm•ƒr&šcqãZÏB÷sßJø9$#÷/ä3ª=yès9šcqßsÎ=øÿè?ÇÌÊÈ
Dan bertaubatlah kepada
Allah semuanya hai orang-orang yang beriman agar kamuberuntung( AnNur :31 )
2. Menghindarkan diri dari semua
kemugkinan seperti berdusta,ghibah,adu domba,ngomong kotor,mendengar
musik,bersolek didepan umum,bercampur dengan laki-laki bukan mahram dan selain itu[3]
3. Mengikatkan hasrat yang kuat dan
cita-cita yang tinggi untuk memakmurkan bulan ramadhan dengan amal-amal sholoh
dan tidak menyia-nyiakan waktu untuk hal yang tidak berguna
4. Banyak doa, dzikir, istiqfar dan membaca al
quran
5. Menjaga sholat lima waktu tepat waktu dan
menunaikannya dg baik, tenang dan khusuk
6. Menjaga ibadah-ibadah sunah setelah
ibadah-ibadah wajib
Nasehat Ketiga :Pelajarilah
hukkum-hukum Puasa !
Wajib bagi tiap muslimah
untuk mempelajari hukum – hukum puasa kewajiban-kewajiban, sunah-sunah dan
adab-adabnya. Berikut aku sampaikan sedikit cuplikan tentang hukum-hukum puasa
:
1. Wajib tiap muslimah yang telah baliq dan yang
berakal dan mukim ( tidak musafir ) serta mampu ( tidak sulit) tidak sedang
haid dan nifas
2. Jika seorang pemudi muslimah baliq
di tengah hari maka wajib puasa di sisa harinya karena ia telah di bebani
kewajiban dan tidak lazim baginya menggodho hari-hari yang telah ia lalui
sebelumnya karena belum di wajibkan
3. Disayaratkan niat dalam puasa yang
wajib dan demikian juga semua puasa Wajib lainnya seperti puasa qodhor dan
kaffarah sebagaimana di sebutkan dalam hadist “Tidak ada puasa bagi yang
tidak berniat di malam hari “.( HR. Abu Daud) Jika kamu berniat puasa pada sebagian malam sebelum terbit fajar maka
sah puasamu.
4. Perkara-perkara yang merusak puasa
ada empat :
a. Bercampur
b. Mengeluarkan mani dengan
berdekapan atau mencium
c. Makan atau minum
d. Apa yang semakna makan dan minum
seperti infus atau suntikan yang mengenyangkan
e. Mengeluarkan darah dengan bekam (
tapi pendapat yang kuat tidak membatalkan puasa )
f.
Muntah
dengan sengaja
g. Keluarnya darah haid dan nifas
5. Wanita yang haid jika melihat
darah putih yang mengalir saat berakhirnya haid yang di ketahui tiap wanita
bahwa ia telah suci maka ia berniat puasa dr malam hari dan bila ia tidak
mengetahui tanda kesuciannya maka ia mengusapkannya dengan kapas dan yang
semisalnya jika terlihat bersih setelah ia usap di tempat keluarnya haid maka
ia puasa dan jika terlihat darah haid maka ia tidak puasa
6. Yang paling utama bagi wanita haid
hendaklah tetap pada tabiatnya dan ridho terhadap ketentuannya yang allah
tetapkan tidak melakukan apa yang mencegah haid karena haid termasuk sesuatu
yang Allah tetapkan pada anak-anak Perempuan dari anak
cucu Adam .
7. Jika Wanita yang nifas (baru melahirkan) suci sebelum 40 hari maka ia
mandi dan sholat atau puasa jika melebihi 40 hari maka ia meniatkan puasa dan
mandi dan darah yang masih mengalir di anggap darah Istihadhah (darah rusak) di
awali bila bertepatan dengan waktu kebiasaan haidnya maka di angap darah haid.
8. Darah Istihadhah – Darah merah segar yang keluar di selain waktu-waktu
Haid tidak mempengaruhi kebiasaa puasa.
9. Menurut pendapat yang kuat wanita hamil dan menyusui di samakan dengan
orang sakit sehinga mereka boleh tidak berpuasa dan cukup bagi mereka mengqodho
puasa sebagaimana Sabda NabiShallallahu ‘Alaihi wa Sallam “ Sesungguhnya Allah
meberikan keringanan bagi Musafir untuk tidak berpuasa dan meringkas
shalat dan bagi wanita hamil dan
menyusui (untuk tidak) puasa “ ( HR.
Tirmidzi dan berkata : Hadits Hasan ).
10. Tidak mengapa bagi wanita yang sedang puasa mencicipi sayur / masakan
kalau di pelukan asalkan tidak sampai tertelan bahkan di ludahkan.
11. Disunahkan menyegerakan berbuka sebelum
Shalat maghrib dan memperlambat sahur. Rasul
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam Bersabda :
|
“ Senantiasa manusia dalam kebaikan selama
menyegeraka buka puasa” ( HR. Mutafaq Alaihi) – Dari Shal bain Said Berkata : “
Aku pernah sahur bersama keluargaku lalu kami menyegerakan makan Khawatir
tertinggal shalat shalat subuh berjama’ah “ ( HR. Bukhari- Pent)
Ukhti
muslimah, Allah mewajibkan puasa Ramadhan agar kaum muslimin terbiasa sabar dan
kuat memikul beban kesulitan sampai kesabaran menjadi kokoh pada dirinya
memotong Syahwat, dan Bertakwa kepada Nabi nya. Allah berfirman :
$yg•ƒr'¯»tƒtûïÏ%©!$#(#qãZtB#uä|=ÏGä.ãNà6ø‹n=tæãP$u‹Å_Á9$#$yJx.|=ÏGä.’n?tãšúïÏ%©!$#`ÏBöNà6Î=ö7s%öNä3ª=yès9tbqà)Gs?ÇÊÑÌÈ
“
Hai orang-orang beriman di wajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian
bertakwa “ (Al- Baqarah : 183)
Sebagian salaf ditanya : “ Mengapa puasa di syariatkan ? “ Ia
menjawab
“Agar orang-orang kaya merasakan lapar
sehingga ia tidak melupakan orang-orang miskin”.
Sangat di sayangkan, banyak kaum muslimin
khususnya orang-orang yang nada berlebihan dalam mengkonsumsi makanan dan
minuman di bulan Ramadhan ! Demikian
juga banyak para wanita menghabiskan
waktunya di dapur untuk memasak berbagai macam makan dan minuman, lalu kapan engkau membbaca Al-Qur’an ? Kapan engkau mengingat Allah dan menghadap-
Nya untuk meminta ampunan dan berdo’a ?
Kapan engkau mempelajari
hukum-hukum dan adab-adab puasa serta shalat Tarawih ? Dan kapan engkau meluangkan aktumu untuk tat
kepada Allah ?
Maka berhati-hatilah wahai Ukhti dan menyia-nyiakan
waktu di bulan suci ini tanpa ketaatan da ibadah. Sungguh rugi dan celaka orang
yang menjumpai Ramadhan dan tidak di ampuni dosanya : Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam Bersabda “ Tidak ada
yang lebih jelek bagi anak Adam daripada memenuhi perutnya cukuplah beberapa
suap makanan yang dapat menegakkan
tulang rusuknya bila tidak memungkinkan maka 1/3 untuk makanan 1/3 untuk
minuman dan 1/3 untuk nafasnya” ( HR. Ahmad dan Tirmidzi dan di shohihkan Al
Bukhari ).
Nasehat KeLima : Ramadhan Bulan Al-Qur’an
Bulan
Ramadhan mempunyai keistimewaan yang tidak di miliki bulan-bulan lainnya. Allah
ta’ala Berfirman :
ãökytb$ŸÒtBu‘ü“Ï%©!$#tAÌ“Ré&ÏmŠÏùãb#uäöà)ø9$#”W‰èdĨ$¨Y=Ïj9;M»oYÉit/urz`ÏiB3“y‰ßgø9$#Èb$s%öàÿø9$#ur
“
Bulan Ramadhan itu yang diturunkan padanya Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi
manusia dan keterangan-keterangan dari petunjuk dari Furqon ( Pembeda antara
Hak dan Batil ) (Al Baqaraha : 185) maka Ramadhan dan Al-Qur’an selalu
bertemu, jika disebut Ramadhan maka di sebut Al-Qur’an. Dalam Kitab Shohihaini
dari Ibnu Abbas Semoga Allah meridhoi keduanya “ Adalah Rasulullah manusia
yang paling dermawan dan paling dermawan di Bulan Ramadhan ketika bertemu
Jibril dan Jibril menemuinya pada tiap malam di Bulan Ramadhan lalu
mengajarinya Al-Qur’an. Maka Rasulullah ketika bertemu Jibril lebih dermawan
terhadap kebaikan daripada angin yang bertiup”. Dalam hadits terdapat Dalil
atas di Sunnahkannya membaca Al-Qur’a dan mempelajarinya di Bulan Ramadhan dan
sunnahnya di malam hari karena di malam hari tidak ada kesibukan. Lebih
terfokus perhatian dan hati dan Lisan selaras untuk memperhatikan isi Al-Qur’an
sebagaimana Firman Allah :
¨bÎ)spy¥Ï©$tRÈ@ø‹©9$#}‘Ïd‘‰x©r&$\«ôÛurãPuqø%r&ur¸x‹Ï%ÇÏÈ
“
Sesungguhnya ibadah/ Shalat malam lebih
kokoh dan lebih utama bacaannya”. ( Al Muzzammil:6).
Adalah para Salaf memperbanyak membaca Al-Qur’an
pada Bulan Ramadhan. Sebagian mereka menghatamkan tiap 7 malam sekali dan
sebagian mereka menghatamkan tiap 10 malam. Adalah Qotadah- Seorang Tabi’i –
menghatamkannya tiap 7 hari terus menerus, sedang pada Bulan Ramadhan tiap 3 malam dan khusus pada 10 terakhir bulan ii
ia menghatamkannya tiap malam sekali.
Az-Zuhri- Seorang tabi’in,
jika masuk di Bulan Ramadhan berkata “ Bulan ramadhan adalah bulan membaca
Qur’an dan memberi makan kepada fakir miskin “.
Berkata Ibnu Abdil hakam “ Imam Malik bila di Bulan Ramadhan tidak
mengajarkan Hadits dan meninggalkan Ilmu tetap tekun membaca Al-Qur’an”.
“Abdur Rozaq Berkata : “ Sufyan Tsauri bila
di Bulan Ramadhan meninggalkan ibadah sunnah dan Kosentrasi membaca Al-Qur’an”.
Dan engkau wahai Ukhti muslimah- hendaknya
mempunyai wiridan dari bacaan Al-Qur’an yang dengannya hidup hatimu, ,
Khususnya Anggota badanmu dan suci
dirimu dan dengan itu engkau berhak mendapat Syafaat Al-Qur’an pada hari
kiamat. Nabi Shallallahu ‘Alaihi
wa Sallam bersabda : “ Al-Qur’an dan Shiyam memberi
syafaat pada hari kiamat : Shiyam Berkata : Hai
rohku aku halangi dia makan dan nafsunya maka berilah
aku syafaat padanya “ Al-Qur’an berkata: “ Aku menghalanginya tidur di malam
hari maka berilah aku syafaat padanya. “ Berkata Rasulullah : “ Lalu keduanya
memberi syafaat “. ( HR. Hakim Dan Ahmad dengan Samad Shohih).
Nasehat keenam : Bulan Ramadhan Bulan dermawan
dan kebaikan
Ukhti Muslimah- Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menganjurkan wanita untuk bersedekah:“
wahai para wanita bersedekahlah dan perbanyak minta ampunan,
Sesungguha aku melihat kalian penduduk neraka yang paling banyak”. (HR.
Bukhori).
Dan diriwayatkan dari Ummil Mukminin
Aisyata nodhiallohu anha bahwa dia bersedekah 100 ribu pada satu hari dan ia
berpuasa, Lalu pembantunya bertanya : “ Mengapa anda tidak menyisihkan satu
dirham uang yang anda sedekahkan untuk membeli daging untuk berbuka ? ‘ Aisyah
menjawb: “ Kalau kamu ingatkan pasti aku
kerjakan!”.
Adapun kedermawaan di Bulan Ramadhan maka
lebih utama daripada di Bulan selainnya. Oleh karena itu Nabi , Di Bulan Ramadhan lebih dermawan daripada
angin yang bertiup dan kedermawaannya
meliputi semua kebaikan yaitu : Memberikan Ilmu, harta, mengorbankan jiwa dalam
menolong agamanya, menyampaikan kebaikan dengan berbagai macam cara seperti
memberi makan orang : Kelaparan, measihati orang –orang bodoh, menunaikan
kebutuhan –kebutuhan mereka dan menangguna beban hidup mereka.
Di antara kedermawaan di Bulan Ramadhan adalah
memberi makan orang-orang yang puasa. Maka bersungguh-sungguh lah memberi
ifthor orang yang puasa karena yang demikian itu berpahala besar dan
kebaikan yang banyak . Berkata Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam :
“Barangsiapa memberi buka orang puasa maka ia mendapat pahala yang semisal dengannya tanpa di kurangi dari
pahala orang yang puasa sedikitpun”. (HR. Ahmad dan Tirmidzi dan bkt : “ Hadits
hasan Shohih” ).
Dan bersungguh-sungguhlah beramal Jari’ah. Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam Berkata :“ Jika anak Adam meninggal maka amalnya terputus kecuali 3
perkara : Sedekah Jari’ah, Ilmu yang bermanfaat atau anak sholih yang
medo’akannya”. (HR. Muslim).
Nasehat ketujuh : Ramadhan Bulan Shalat malam (
Tarawih )
Ukhti Muslimah, Rasul berdiri shalat malam
sampai bengkak kedua kakinya lalu sahabat bertanya: “ Wahai Rasulullah, engkau
melakukan itu padahal telah di ampuni dosa anda yang telah lewat dan akan
datang ?, Beliau Shallallahu ‘Alaihi
wa Sallam berkata :
“
Mengapa aku tidak ingin menjadi hamba yang bersyukur ?” ( Mutafaq Alaihi), Nabi Shallallahu ‘AlaihiwaSallambersabda :“ Barang siapa shalat malam
di Bulan ramadhan dengan iman dan Mengharap pahala maka di ampuni dosanya yang
telah lewat”. ( Mutaffaq Alaihi ).
Tidak mengapa
wanita pergi ke mesjid untuk menunaikan shalat Tarawih meski shalat di rumah
lebih utama. Nabi Shallallahu ‘Alaihi
wa SallamBerkata : “
janganlah kalian menghalangi wanita pergi ke mesjid dan rumah mereka lebih baik
bagi mereka”. (HR. Ahmad, Abu Dawad dan di shohihkan an Al Albani).
Berkata Al Hafidz Ahmad Dimyathi : “
Wanita-wanita sahabat di jaman NabiShallallahu
‘Alaihi wa Sallam jika mereka keluar dari rumah untuk Shalat di
Mesjid dalam keadaan menutup badan tidak terlihat manusia, Jika Nabi usai salam
berkata kepada sahabatnya : “ Tetap di tempat kalian” Sampai wanita-wanita itu
keluar”, dan bersamaan dengan itu beliau menyatakan bahwa shalat wanita di
rumah lebih utama lalu apa pandangan anda terhadap wanita yang keluar rumah
dengan berhias memakai parfum, bersolek dan memakai pakaian yang terbagus.
Aisyah berkata “ Seandainya Nabi Shallallahu ‘AlaihiwaSallammengetahui kejadian wanita sekarang pastimelarang mereka keluar rumah ke mesjid”
(HR. Muslim). Ini
pernyataan Aisyah kepada wanita-wanita sahabat pada generasi pertama, Lalu apa
Sangkaan anda seandainya ia melihat Jama’ah kita sekarang ???
Bagi wanita muslimah jika hendak keluar
menuju mesjid keluar dalam keadaan penampilan wanita-wanita shalat ( yaitu menutup seluruh badan, tidak
berhias, menjauhi laki-laki, tidak memakai
parfum, menundukkan pandangan dari laki-laki, segera pulang selesai
shalat dll.... pent )
Hendaklah ia berniat ikhlas bahwa ia pergi
untuk menunaikan shalat, mendengar ayat-ayat Allah.
Sebagian wanita
pergi ke mesjid bersama seorang sopir, ini tidak benar dan bahkan ia
melakukan keharaman hanya hanya mencari pahala sunnah, tidak diperbolehkan bagi
wanita memakai parfum diluar rumah sebagaimana ia dilarang memakai bahur (
wewangian berasal dari asap bahan yang dibakar semacam kemenyan tapi sangat
harum ). KarenaRasulullahShallallahu ‘AlaihiwaSallambersabda“
Wanita yang menggunakanbahur ( wewangian ) maka jangan menghadiri shalat isya
bersama kami “. (HR. Muslim).
Hendaknya tidak membawa anak
– anak yang rewel yang dapat mengganggu orang – orang yang shalat dengan sebab
tangisan, jeritan atau bermain – main denganmushafqur’andanalat – alatmesjid.
Nasehat kedelapan
: Puasa anggota Badan
Ukhti muslimah, ketahuilah
bahwa orang puasa adalah yang puasa anggota badannya dari dosa – dosa, maka
kedua matanya berpuasa dari pandangan yang diharamkan, kedua telinganya
berpuasa dari mendengar yang diharamkan seperti dusta, qhibah, namimah,
nyanyian / musik dan tiap kebatilan, kedua tangannya berpuasa dari memukul yang
diharamkan dari perbuatan tercela, kedua kakinya berpuasa dari berjalan kepada
tempat – tempat yang diharamkan umatnya berpuasa dari makan dan minum, lisannya
berpuasa dari berbicara dusta, kotor, dan ucapan palsu, kemaluannya berpuasa
dari persetubuhan. Jikaiaberbicaramaka ia bicara yang bermanfaat dan jelas
hasilnya tidak berbicara dengan ucapan jelek yang menodai puasanya demikian
pula tidak merusak kehormatan muslimin dengan qhibah, namimah, dengki, dusta
dan iri karena ia tahu bahwa yang demikian itu termasuk dosa besar dan
kemungkaran yang besar. OlehkarenaituNabiShallallahu
‘AlaihiwaSallambersabda :
مَنْلَمْيَدَعْقَوْلَاَلزُّورِوَالْعَمَلَبِهِ, وَالْجَهْلَ, فَلَيْسَلِلَّهِحَاجَةٌفِيأَنْيَدَعَطَعَامَهُوَشَرَابَهُ
“ Barang siapa tidak meninggalkan ucapan
dusta dan perbuata dosa dan berbuat bodoh maka tidak butuh puasanya
meninggalkan makan dan minumnya “. (HR. Bukhari).
Dan NabiShallallahu ‘AlaihiwaSallambersabda :“ ... dan apabila pada hari
salah seorang diantara kalian berpuasa maka jangan berkata kotor, berteriak –
teriak dan bila seorang mencelanya atau memeranginya maka ucapkanlah : "
aku sedang berpuasa “. (Muttafaq alaihi).
Adapun orang yang
berpuasa dari makan dan minuman saja dan memakan bangkai kaum muslimin dan
melanggar kehormatan, makaiatermasuk orang yang disebutkandalamhadits
:“Berapabanyak orang puasabagian dari puasanya sekedar lapar dan haus “. (HR.
Ahmad dan Ibnu Majah dengan Sanad Shohih).
NasehatKesembilan
:Kiat-KiatmenjagawaktudibulanRomadhon
Hendaklah wanita muslimah
memanfaatkan waktu di bulan yang besar ini pada perkara – perkara yang
mendatangkan keuntungan dan kebahagiaan dihari kiamat dan meraih hari – hari
dan malam – malamnya pada apa yang mendekatkan diri kepada surga dan menjauhkan
dari neraka. Hal itu bisa tercapai dengan taat kepada Allah dan menjauhi
kemaksiatan sehingga wanita muslimah dapat menjaga waktu – waktunya dibulan
mulia ini. Inilah kiat – kiat menjaga waktu :
1. Tidak keluar rumah kecuali untuk
keperluan yang mendesak atau ketaatan kepada Allah.
2. Menjauhi pasar ( supetmarket atau
mall – mall ) khususnya di 10 hari terakhir bulan ramadhan dan bila hendak
membeli pakaian sebelumnya atau sebelum ramadhan.
3. Menjauhi Ziyanah ( kunjungan )
yang tidak punya alasan / sebab, jika punya alasan atau sebab seperti
mengunjungi orang – orang sakit hendaknya tidak berlama – lama duduk
ditempatnya.
4. Menjauhi tempat – tempat jelek
yaitu majlis qhibah, namimah, dusta dan menghina yang lain.
5. Hindari menyia – nyiakan waktu di
tempat – tempat yang tidak bermanfaat seperti gedung bioskop, PS, Facebook dan
yang semisalnya.
6. Jauhilah begadang sampai subuh
karena dapat melewatkan shalat 5 waktu dan banyak tidur di siang hari.
7. Jauhi teman jelek.
8. Jauhi banyak tidur, banyak wanita
muslimah tidur setelah subuh dan tidak bangun kecuali mendekati maghrib, lalu
puasa macam apa ini ???
9. Jauhi terlalu sibuk menyiapkan
makanan untuk berbuka atau idul fitri.
10. Jauhi memperbagus dan melengkapi
alat telepon ( khususnya HP ) karena ini sarana pelemahan iman, seandainya
mereka konsentrasi membaca dan mempelajari al – Qur’an tentu lebih baik.
11. Hindari menyia – nyiakan waktu
dalam berhias dan sibuk dengan pakaian serta lama – lama duduk didepan cermin.
12. Hindari perselisihan –
perselisihan yang tidak ada ujung pangkalnya kecuali kerusakan dan terjatuh
pada keharaman, jika engkau diajak kepada hal tersebut maka ucapkan “ aku
sedang puasa “.
NasehatKesepuluh
:SepuluhHariTerakhir
Wahai Ukhti ! Dua puluh hari
telah berlalu dan tinggal 10 hari yang akan berlalu. Kesempatan masih ada
didepanmu, pahala masih tersedia, jika kamu telah menyia – nyiakan hari
sebelumnya maka bersemangatlah meraih 10 hari terakhir ini karena amal – amal
tergantung akhirnya.
AdalahRasulullahShallallahu ‘AlaihiwaSallamjikamasuk 10
hari terakhir mengencangkan sarungnya ( menjauhi istrinya) menghidupkan seluruh
malam untuk ibadah dan membangunkan istrinya. Demi Allah ini adalah malam –
malam yang pendek dan hari – hari yang terbatas yang berhasil padanya orang
- orang yang berhasil dan rugi orang –
orang yang rugi.IstriHabibAbi Muhammad berkata kepada suaminya dimalam hari.
Malam telah berlalu dan dihadapan kita jalan yang panjang, bekal kita sedikit
sedang kafilah orang – orang sholih telah berjalan didepan kita, dan kita masih
berjalan ditempat !
TermasukKarunia Allah
menjadikanmalamlailatulQadarjatuhdisalahsatumalamdari 10 hari
terakhirbulanramadhanyaitumalam – malamganjilnyaNabiShallallahu ‘AlaihiwaSallambersabda“ Carilahmalamlailatulqodar
di malam – malam ganjil dari 10 malam terakhir ramadhan “. (HR.Muttafaq
alaihi).
Lailatulqodaradalahmalam yang besar,
kesempatan emas, beribadah padanya lebih baik daripada 1000 bulan di bulan yang
lain. OlehkarenaituRasulShallallahu
‘AlaihiwaSallambersabda“ Sungguhbulaninitelahhadir di tengah kalian dan
didalamnya terdapat malam yang lebih baik daripada 1000 bulan barang siapa yang
diharamkan ( dihalanginya ) sungguh dihalangi dari semua kebaikan dan tidak
dihalangi kecuali orang yang diharamkannya “. (HR. IbnuMajahdandishohihkanAlAlbany).
Makabersungguh –
sungguhlahwahaiukhtimuslimahdalammencarimalam yang besar ini, janganlah kamu
halangi dirimu dari pahalanya, dan ketahuilah jika kamu menghidupkan malam –
malam yang 10 terakhir semuanya dengan ibadah dan ketaatan maka kamu pasti
mendapatkan malam lailatul qodar dan berhasil meraih pahala yang besar Insya
Allah !
DO’A LAILATUL QODAR :
Berkata ‘AisyahkepadaNabiShallallahu ‘AlaihiwaSallam: “
Apapendapatmujikaaku menjumpai menjumpai malam lailatil qodar ? Apa yang aku
ucapkan ?RasulShallallahu ‘AlaihiwaSallambersabda
:Ucapkanlah :
اَللَّهُمَّإِنَّكَعَفُوٌّتُحِبُّاَلْعَفْوَفَاعْفُعَنِّي
“ Ya Allah sesungguhnyaengkaupemaafmencintaipemaafmakamaafkanlahaku
“. (HR. Ahmad dan Tirmidzi dan berkata Hasan Shohih : )
والحمد لله رب العالمين
[1]Yakni meyakini adanya perintah
puasa
[2]
Dan tidak merasa berat dan lama (lihat Fathul Bari_pent)
مَنْ
لَمْ يَدَعْ قَوْلَ اَلزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ, وَالْجَهْلَ, فَلَيْسَ لِلَّهِ
حَاجَةٌ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ
Barang
siapa tidak meninggalkan ucapan dusta dan perbuatan dusta maka allah tidak
butuh meninggalkan makan dan minumnya (puasanya) ( HR. Bukhori) yakni allah
tidak menerima puasa. ( lihat Fathul Bari 4/140.. pent)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan memberi komentar...